top of page





22 Apr 2020
Ramadhan Ini, Aku Tak Mau Merugi
Ketika anda seorang pedagang dan anda mengetahui bahwa ada satu bulan di mana pada bulan itu anda akan mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat dari bulan-bulan lainya. Maka apa yang akan anda lakukan untuk menyambut bulan tersebut?
Tentunya anda akan menyusun rencana untuk mendapatkan keuntungan yang besar di bulan tersebut. Dan anda akan mengeluarkan seluruh modal yang anda punya, bahkan waktu dan tenaga akan anda curahkan pada bulan itu ketika tiba waktunya nanti.
Saudaraku, bulan yang penuh dengan keuntungan itu sebentar lagi akan mendatangi anda. Sudahkah anda menyusun rencana untuk menghadapi bulan yang mulia itu agar medapatkan keuntungan yang berlipat-lipat?
Sudahkah anda menyiapkan seluruh modal yang anda punya untuk menyambut bulan yang penuh keuntungan itu?
Siapkah waktu dan tenaga anda curahkan untuk menyambut bulan itu?
Sebagai seorang mukmin yang mengimani adanya kemuliaan, keuntungan dan keberkahan di bulan suci Ramadhan, maka selayaknya kita mempersiapkan seluruh bekal yang kita miliki untuk menyambut bulan yang mulia itu agar kita mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala janjikan untuk hamba-hambanya yang bertaqwa.
Sungguh kerugian yang sangat nyata jika anda mengetahui bahwa bulan itu banyak memiliki keuntungan namun anda menyambutnya tanpa persiapan dan kesungguhan. Anda masih menganggap bahwa bulan itu sama seperti bulan-bulan lainya yang anda habiskan waktunya untuk mengejar dunia dan menuruti hawa nafsu anda.
Imam Abu Bakr Az Zur’i rahimahullah memaparkan dua perkara yang wajib kita waspadai. Salah satunya adalah [اَلتَّهَاوُنُ بِالْأَمْرِ إِذَا حَضَرَ وَقْتُهُ], yaitu kewajiban telah datang tetapi kita tidak siap untuk menjalankannya. Ketidaksiapan tersebut salah satu bentuk meremehkan perintah. Akibatnya pun sangat besar, yaitu kelemahan untuk menjalankan kewajiban tersebut dan terhalang dari ridha-Nya. Kedua dampak tersebut merupakan hukuman atas ketidaksiapan dalam menjalankan kewajiban yang telah nampak di depan mata.
Abu Bakr Az Zur’i menyitir firman Allah Ta’ala berikut,
فَإِنْ رَجَعَكَ اللَّهُ إِلَى طَائِفَةٍ مِنْهُمْ فَاسْتَأْذَنُوكَ لِلْخُرُوجِ فَقُلْ لَنْ تَخْرُجُوا مَعِيَ أَبَدًا وَلَنْ تُقَاتِلُوا مَعِيَ عَدُوًّا إِنَّكُمْ رَضِيتُمْ بِالْقُعُودِ أَوَّلَ مَرَّةٍ فَاقْعُدُوا مَعَ الْخَالِفِينَ (٨٣)
“Maka jika Allah mengembalikanmu kepada suatu golongan dari mereka, kemudian mereka minta izin kepadamu untuk keluar (pergi berperang), Maka katakanlah: “Kamu tidak boleh keluar bersamaku selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu telah rela tidak pergi berperang kali yang pertama. karena itu duduklah bersama orang-orang yang tidak ikut berperang.” (At Taubah: 83).
Renungilah ayat di atas baik-baik! Ketahuilah, Allah Ta’ala tidak menyukai keberangkatan mereka dan Dia lemahkan mereka, karena tidak ada persiapan dan niat mereka yang tidak lurus lagi. Namun, bila seorang bersiap untuk menunaikan suatu amal dan ia bangkit menghadap Allah dengan kerelaan hati, maka Allah terlalu mulia untuk menolak hamba yang datang menghadap-Nya. Berhati-hatilah dari mengalami nasib menjadi orang yang tidak layak menjalankan perintah Allah ta’ala yang penuh berkah. Seringnya kita mengikuti hawa nafsu, akan menyebabkan kita tertimpa hukuman berupa tertutupnya hati dari hidayah(1).
Kapan anda mau berubah ?! Kapan anda mau kembali kepada Allah ?! Siapa yang akan menjamin anda bisa bertemu lagi dengan Ramadhan tahun datang ?!
Saudaraku, jangan sampai kita menjadi orang yang hina karena sebab Allah telah memberikan kita waktu untuk berjumpa dengan bulan yang mulia ini namun dosa-dosa itu masih ada pada dari diri kita.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah naik ke atas mimbar. Lalu beliau mengucapkan Amiin sebanyak tiga kali. Sebagian sahabat bertanya, "Engaku mengaminkan apa?" Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam memberikan jawabannya, salah satunya:
وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ
"Amat merugi/hina seseorang yang Ramadhan masuk padanya kemudian Ramadhan pergi sebelum diampuni dosanya." ( )
Semoga di bulan Ramadhan ini kita semua menjadi orang-orang yang beruntung dan diampuni dari segala dosa-dosa yang telah kita perbuat. Amin.
__________
(1) https://muslim.or.id/4150-persiapkan-diri-menyambut-ramadhan.html
(2) HR. al-Tirmidzi, Ahmad, al-Baihaqi, al-Thabrani, dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Jaami', no. 3510
Ustadz Idris Kalim Kamsuri, Lc






bottom of page